.post-body img { width: 30px!important; height: 15!important; }

Sabtu, 24 Januari 2015

Sterilisasi Alat Dan Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)



Laporan Praktikum
Mata Kuliah
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
Acara II
“STERILISASI ALAT DAN PEMBUATAN
POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)”



Disusun oleh :
ARIFSON YONDANG
Nirem:05.1.4.12.0370

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM  PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015

I.             Identitas
No
Identitas

Kegiatan
1
Matakuliah
:
Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan
2
Acara praktikum
:
Sterilisasi dan pembuatan media PDA
3
Tujuan
:
Mengetahui cara sterilisasi alat dan pembuatan media PDA
4
Tempat
:
Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
5
Hari/tanggal
:
Kamis, 02 Oktober 2014
6
Nama mahasiswa
:
Arifson Yondang
7
No absen/smtr
:
02/VB
8
Dosen/TPA
:
Ir. Heryanto. Ms/ Sari Megawati

II.          DASAR TEORI
A.      Sterilisasi
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan (Pujiati, 2012).
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:
1.        Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
2.        Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
3.        Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).

B.      Media atau Medium
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk,1993).
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme tergantung
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang  digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut  media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).
Bahan – bahan untuk membuat media pertumbuhan terdiri dari beberapa bahan, antara lain :
1.        Bahan Dasar
a.        Air (H2O) atau Aquades, sebagai pelarut.
b.        Agar, sebagai pemadat media.
2.        Nutrisi atau zat makanan
a.        Sumber karbon dan energi, yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atao anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
b.        Sumber nitrogen, mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
c.        Vitamin – vitamin, yang bisa didapatkan dari berbagai tumbuhan maupun hewan seperti wortel, kentang, tauge, dan lain-lain. (Pujiati, 2012).
3.        Bahan Tambahan
Bahan – bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, seperti garam (NaCl) yang digunakan sebagai sumber karbon dan sumber mineral bagi mikroba, gula yang digunakan sebagai sumber karbon.

C.      Uraian Bahan
1.        Kentang (Solanum tuberosum)
a.        Klasifikasi
Regum
:
Plantae
Divisio
:
Spermatophyta
Sub Divisio
:
Angiospermae
Class
:
Dicotyledoneae
Sub Class
:
Sympetalae
Ordo
:
Solanales
Familia
:
Solanaceae
Genus
:
Solanum
Species
:
Solanum tuberosum
Kegunaan
:
Untuk ekstraknya, sebagai sumber nutrient mikroba.

b.        Morfologi
Bagian batang yang terletak dibawah permukaan tanah tumbuh daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat tunas ketiak yang dapat tumbuh menjulur secara diageotropik. Buku-buku (internode) yang memanjang dan melengkung pada bagian ujungnya disebut stolon. Umbi Kentang merupakan bagian dari batang yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan serta untuk berproduksi. Tanaman Kentang yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar halus atau akar serabut saja yangpanjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam tanah akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm (Tjitrosoepomo, 2007).

2.        Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA cocok untuk pertumbuhan jamur. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

3.        Agar (Dirjen POM Edisi III, 1979)
Nama resmi
:
AGAR
Nama lain
:
Agar-agar
Pemerian
:
Tidak berbau atau bau lemah, berasa musilago pada lidah.
Kelarutan
:
Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam air mendidih.
Kegunaan
:
Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.
Produksi
:
Difco TM
Bocton, Dickinson and company
Sparks, MD 21152 USA

D.      Autoklaf
Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril (Dwidjoseputro, 1994). Biasanya untuk menyeterilkan media digunakan suhu 121ºC dan tekanan 15 lb/in2 (SI 103,4 Kpa) selama 15 menit (Pujiati, 2012).

III.        ALAT DAN BAHAN
1.        Sterilisasi
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan sterilisasi
a.        Autoclave
b.        Pyrex gelas
c.        Gelas jena
d.        Petri
e.        Tabung biakan

2.        Medium atau media
a.        Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan media PDA
No
Alat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Erlenmeyer 5000 ml dan 1000 ml
Gelas ukur 100 ml dan 500 ml
Pipet ukur 1 ml dan 10 ml
Neraca analitik
Batang pengaduk
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Auto Klaf
Jarum Inokulasi
Cawan petri
Hotplate

b.        Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan medi PDA
No
Bahan
1
2
3
4
5
6
7
Aquades
Agar
Kaldu Bubuk (Biji Bakso)
Pepton
Kapas Dan Kertas
Alumunium Foil
Kertas Coklat+Benang

IV.        CARA KERJA
1.        Sterilisasi
a.        Siapkan autoclave diisi dengan air sesuai dengan petunjuk
b.        Masukan wadah panci pemanas
c.        Dialasi dengan kertas koran
d.        Masukan alat dan bahan yang akan disterilkan kedalam autoclave, alat dimasukan sebelumnya telah disumbat dengan kapas dan dibungkus aluminium voil dan yang di bungkus dengan kertas koran
e.        Susun rapi dalam autoclave
f.         Ditutp rapat dan dikancing
g.        Dipanaskan dengan suhu awal 50C hingga 1200C (kurang lebih 25 menit)
h.        Katup uap ditutup kurang lebih 2 menit kemudian mulai menghitung 25 menit dan listrik atau kompor gas dimatikan
i.         Didiamkan hingga suhu normal kembali (mendekati 00C) alat dan bahan yang dipanaskan dikeluarkan dari dalam autoclave.

2.        Media PDA
Adapun prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum ini yakni:
a.        Menimbang masing-masing bahan yang akan digunakan kedalam Neraca Analitik sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
b.        Kemudian memasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml, dan menambahkan aquades sebanyak 250 ml dan agar 7 gram kedalam masing-masing bahan.
c.        Memanaskan larutan tersebut sampai mendidih di atas Hot Plate dan  diaduk dengan magnetic stirer agar larutan homogen.
d.        Kemudian larutan diangkat dan mendinginkannya.
e.        Setelah larutan dingin, kemudian mengukur pH nya.
V.           HASIL
1.        Sterilisasi
Hasil praktikum sterilisasi yang dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Jurusan Penyuluhan Pertanian Di Yogyakarta, dapat dilihat seperti gambar berikut :


2.        Pembuatan Media PDA
Hasil praktikum pembuatan media PDA yang dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Jurusan Penyuluhan Pertanian Di Yogyakarta, dapat dilihat seperti gambar berikut :



VI.        PEMBAHASAN
1.        Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalan suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri.
Menurut Arthur (1962) sterilisasi yang umum dilakukan antara lain sterilisasi kering, sterilisasi basah, penyaringan, sterilisasi kimia dan sterilisasi dengan radiasi.  Sesuai dengan praktikum yang dilakukan kita menggunakan strerilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf.  Sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan dengan memasukkan agar dan bahan-bahan lain ke dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 1210 C pada tekanan 2 atm.
Sterilisasi basah tersebut dilakukan dengan menggunakan air, yang dimanfaatkan adalah uap airnya dalam proses sterilisasi.

2.        Media PDA
Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung semua  zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik. Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium padat dengan menggunakan medium agar (NA), dan medium cair dengan menggunakan pepton.
Pada pembuatan media agar padat di perlukan takaran agar yang benar. Jika pembuatannya terlalu pekat maka mikroorganisme tak akan tumbuh dengan baik. Dan sebaliknya jika pembuatan media terlalu encer maka nutrisi sedikit dan hal tersebut menyebabkan mikoorganisme terhambat pertumbuhannya pula.
Pada pembuatan agar cawan setelah agar memadat di haruskan meletakan media pada posisi terbalik, hal ini bertujuan agar uap air yang terbentuk ketika di lakukan proses inkubasi tidak menetes pada koloni bakteri. Dan jika sampai ditetesi air maka kemungkinan besar bentuk koloni akan berubah karena sudah terkontaminasi.
Media pengencer berfungsi untuk mengencerkan konsentrasi nutrisi dan mengurai koloni mikroorganisme yang bergerombol padat sehingga dapat di amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik dan untuk mendapatkan perhitungan yang tepat.

VII.      KESIMPULAN
Kesimpulan dari parktikum yang dilakukan sebagai berikut :
1.        Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik agar tidak terjadinya kontaminan
2.        Sterilisasi menggunakan alat yaitu autoklaf
3.        Berdasarkan penggunaannya media dibagi menjadi media umum dan selektif
4.        Pembuatan media yang digunakan adalah media umum yaitu media PDA (Potato Dextroose Agar).

VIII.                       DAFTAR PUSTAKA
1.        Sekolah tinggi penyuluhan pertanian. 2014. Laboratorium perlindungan tanaman. Yogyakarta
2.        http://adawiiah.blogspot.com/2013/12/laporan-sterilisasi-dan-pembuatan-media.html
3.        http://jholau.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-pembuatan-medium-cair.html
4.        http://meghabeauty.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-sterilisasi-dan.html
5.        http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_5438.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar