Laporan Praktikum
Mata Kuliah
PENGENDALIAN
ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
Acara II
“STERILISASI ALAT
DAN PEMBUATAN
POTATO DEXTROSE AGAR
(PDA)”
Disusun oleh :
ARIFSON
YONDANG
Nirem:05.1.4.12.0370
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERTANIAN
SEKOLAH
TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN
PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
I.
Identitas
|
No
|
Identitas
|
|
Kegiatan
|
|
1
|
Matakuliah
|
:
|
Pengendalian
Organisme Penganggu Tumbuhan
|
|
2
|
Acara
praktikum
|
:
|
Sterilisasi
dan pembuatan media PDA
|
|
3
|
Tujuan
|
:
|
Mengetahui
cara sterilisasi alat dan pembuatan media PDA
|
|
4
|
Tempat
|
:
|
Laboratorium
Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
|
|
5
|
Hari/tanggal
|
:
|
Kamis,
02 Oktober 2014
|
|
6
|
Nama
mahasiswa
|
:
|
Arifson
Yondang
|
|
7
|
No
absen/smtr
|
:
|
02/VB
|
|
8
|
Dosen/TPA
|
:
|
Ir. Heryanto. Ms/
Sari Megawati
|
II.
DASAR TEORI
A. Sterilisasi
Steril merupakan syarat mutlak
keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi,
diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna,
dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.
Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala
bentuk kehidupan (Pujiati, 2012).
Sterilisasi
yang umum dilakukan dapat berupa:
1.
Sterilisasi
secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan
selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai
akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat
“bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang
digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
2.
Sterilisasi
secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol,
larutan formalin).
3.
Sterilisasi
secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi
atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan
saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah
melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah
mikroba) (Suriawiria, 2005).
B. Media
atau Medium
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa
mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula.
Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks
yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya
(Volk,1993).
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan
mikroorganisme tergantung
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).
Bahan
– bahan untuk membuat media pertumbuhan terdiri dari beberapa bahan, antara
lain :
1.
Bahan
Dasar
a.
Air
(H2O) atau Aquades, sebagai pelarut.
b.
Agar,
sebagai pemadat media.
2.
Nutrisi
atau zat makanan
a.
Sumber
karbon dan energi, yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atao anorganik
sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon
organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
b.
Sumber
nitrogen, mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
c.
Vitamin
– vitamin, yang bisa didapatkan dari berbagai tumbuhan maupun hewan seperti
wortel, kentang, tauge, dan lain-lain. (Pujiati, 2012).
3.
Bahan
Tambahan
Bahan – bahan tambahan yaitu bahan
yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, seperti garam (NaCl) yang
digunakan sebagai sumber karbon dan sumber mineral bagi mikroba, gula yang
digunakan sebagai sumber karbon.
C. Uraian
Bahan
1.
Kentang (Solanum
tuberosum)
a.
Klasifikasi
|
Regum
|
:
|
Plantae
|
|
Divisio
|
:
|
Spermatophyta
|
|
Sub
Divisio
|
:
|
Angiospermae
|
|
Class
|
:
|
Dicotyledoneae
|
|
Sub
Class
|
:
|
Sympetalae
|
|
Ordo
|
:
|
Solanales
|
|
Familia
|
:
|
Solanaceae
|
|
Genus
|
:
|
Solanum
|
|
Species
|
:
|
Solanum
tuberosum
|
|
Kegunaan
|
:
|
Untuk
ekstraknya, sebagai sumber nutrient mikroba.
|
b.
Morfologi
Bagian batang yang terletak dibawah
permukaan tanah tumbuh daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat
tunas ketiak yang dapat tumbuh menjulur secara diageotropik. Buku-buku
(internode) yang memanjang dan melengkung pada bagian ujungnya disebut stolon.
Umbi Kentang merupakan bagian dari batang yang berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan serta untuk berproduksi. Tanaman
Kentang yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar
halus atau akar serabut saja yangpanjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam
tanah akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm (Tjitrosoepomo, 2007).
2.
Potato
Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast
dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA cocok untuk
pertumbuhan jamur. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup
yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk
pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
3.
Agar
(Dirjen POM Edisi III, 1979)
|
Nama
resmi
|
:
|
AGAR
|
|
Nama
lain
|
:
|
Agar-agar
|
|
Pemerian
|
:
|
Tidak
berbau atau bau lemah, berasa musilago pada lidah.
|
|
Kelarutan
|
:
|
Tidak
larut dalam air dingin, dan larut dalam air mendidih.
|
|
Kegunaan
|
:
|
Sebagai
bahan pemadat medium.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam
wadah tertutup baik.
|
|
Produksi
|
:
|
Difco TM
|
|
Bocton,
Dickinson and company
|
||
|
Sparks,
MD 21152 USA
|
||
D. Autoklaf
Autoklaf digunakan sebagai alat
sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf untuk sterilisasi,
tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau
tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan
angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang
mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus
segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium
dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril
(Dwidjoseputro, 1994). Biasanya untuk menyeterilkan media digunakan suhu 121ºC
dan tekanan 15 lb/in2 (SI 103,4 Kpa) selama 15 menit (Pujiati, 2012).
III.
ALAT DAN BAHAN
1.
Sterilisasi
Alat
dan bahan yang digunakan dalam melakukan sterilisasi
a.
Autoclave
b.
Pyrex
gelas
c.
Gelas
jena
d.
Petri
e.
Tabung
biakan
2.
Medium
atau media
a.
Alat
Alat
yang digunakan dalam pembuatan media PDA
|
No
|
Alat
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Erlenmeyer
5000 ml dan 1000 ml
Gelas
ukur 100 ml dan 500 ml
Pipet
ukur 1 ml dan 10 ml
Neraca
analitik
Batang
pengaduk
Rak
tabung reaksi
Tabung
reaksi
Auto
Klaf
Jarum
Inokulasi
Cawan
petri
Hotplate
|
b.
Bahan
Bahan
yang digunakan dalam pembuatan medi PDA
|
No
|
Bahan
|
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Aquades
Agar
Kaldu
Bubuk (Biji Bakso)
Pepton
Kapas
Dan Kertas
Alumunium
Foil
Kertas
Coklat+Benang
|
IV.
CARA KERJA
1.
Sterilisasi
a.
Siapkan
autoclave diisi dengan air sesuai dengan petunjuk
b.
Masukan
wadah panci pemanas
c.
Dialasi
dengan kertas koran
d.
Masukan
alat dan bahan yang akan disterilkan kedalam autoclave, alat dimasukan
sebelumnya telah disumbat dengan kapas dan dibungkus aluminium voil dan yang di
bungkus dengan kertas koran
e.
Susun
rapi dalam autoclave
f.
Ditutp
rapat dan dikancing
g.
Dipanaskan
dengan suhu awal 50C hingga 1200C (kurang lebih 25 menit)
h.
Katup
uap ditutup kurang lebih 2 menit kemudian mulai menghitung 25 menit dan listrik
atau kompor gas dimatikan
i.
Didiamkan
hingga suhu normal kembali (mendekati 00C) alat dan bahan yang
dipanaskan dikeluarkan dari dalam autoclave.
2.
Media
PDA
Adapun
prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum ini yakni:
a.
Menimbang
masing-masing bahan yang akan digunakan kedalam Neraca Analitik sesuai dengan
jumlah yang diperlukan.
b.
Kemudian
memasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml, dan menambahkan aquades sebanyak 250 ml
dan agar 7 gram kedalam masing-masing bahan.
c.
Memanaskan
larutan tersebut sampai mendidih di atas Hot Plate dan diaduk dengan
magnetic stirer agar larutan homogen.
d.
Kemudian
larutan diangkat dan mendinginkannya.
e.
Setelah
larutan dingin, kemudian mengukur pH nya.
V.
HASIL
1.
Sterilisasi
Hasil praktikum sterilisasi yang
dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Magelang, Jurusan Penyuluhan Pertanian Di Yogyakarta, dapat dilihat
seperti gambar berikut :
|
|
2.
Pembuatan Media PDA
Hasil praktikum pembuatan media PDA
yang dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Magelang, Jurusan Penyuluhan Pertanian Di Yogyakarta, dapat dilihat
seperti gambar berikut :
|
|
|
VI.
PEMBAHASAN
1.
Sterilisasi
Sterilisasi adalah
suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika
ditumbuhkan di dalan suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling
tahan panas yaitu spora bakteri.
Menurut Arthur
(1962) sterilisasi yang umum dilakukan antara lain sterilisasi
kering, sterilisasi basah, penyaringan, sterilisasi kimia dan sterilisasi
dengan radiasi. Sesuai dengan praktikum yang dilakukan kita
menggunakan strerilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf. Sterilisasi
menggunakan autoklaf dilakukan dengan memasukkan agar dan bahan-bahan lain ke
dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 1210 C pada tekanan
2 atm.
Sterilisasi basah
tersebut dilakukan dengan menggunakan air, yang dimanfaatkan adalah uap airnya
dalam proses sterilisasi.
2.
Media PDA
Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi
syarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung semua zat hara
yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan
permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan,
tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus
berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan
dapat tumbuh dengan baik. Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium padat
dengan menggunakan medium agar (NA), dan medium cair dengan menggunakan pepton.
Pada
pembuatan media agar padat di perlukan takaran agar yang benar. Jika
pembuatannya terlalu pekat maka mikroorganisme tak akan tumbuh dengan baik. Dan
sebaliknya jika pembuatan media terlalu encer maka nutrisi sedikit dan hal
tersebut menyebabkan mikoorganisme terhambat pertumbuhannya pula.
Pada pembuatan agar cawan setelah agar memadat di
haruskan meletakan media pada posisi terbalik, hal ini bertujuan agar uap air
yang terbentuk ketika di lakukan proses inkubasi tidak menetes pada koloni
bakteri. Dan jika sampai ditetesi air maka kemungkinan besar bentuk koloni akan
berubah karena sudah terkontaminasi.
Media pengencer berfungsi untuk mengencerkan konsentrasi
nutrisi dan mengurai koloni mikroorganisme yang bergerombol padat sehingga
dapat di amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik dan untuk
mendapatkan perhitungan yang tepat.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan dari parktikum
yang dilakukan sebagai berikut :
1.
Sterilisasi adalah suatu
proses untuk membunuh semua jasad renik agar tidak terjadinya kontaminan
2.
Sterilisasi menggunakan
alat yaitu autoklaf
3.
Berdasarkan penggunaannya
media dibagi menjadi media umum dan selektif
4.
Pembuatan media yang
digunakan adalah media umum yaitu media PDA (Potato Dextroose Agar).
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sekolah
tinggi penyuluhan pertanian. 2014. Laboratorium perlindungan tanaman.
Yogyakarta
2.
http://adawiiah.blogspot.com/2013/12/laporan-sterilisasi-dan-pembuatan-media.html
3.
http://jholau.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-pembuatan-medium-cair.html
4.
http://meghabeauty.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-sterilisasi-dan.html
5.
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_5438.html




Tidak ada komentar:
Posting Komentar