Laporan Praktikum
Mata Kuliah
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
Acara III
“GEJALA DAN TANDA PENYAKIT”
Disusun oleh :
ARIFSON
YONDANG
Nirem:05.1.4.12.0370
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN
PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
I.
Identitas
|
No
|
Identitas
|
|
Kegiatan
|
|
1
|
Matakuliah
|
:
|
Pengendalian
Organisme Penganggu Tumbuhan
|
|
2
|
Acara
praktikum
|
:
|
Gejala dan
tanda penyakit tumbuhan
|
|
3
|
Tujuan
|
:
|
Mahasiswa dapat
mengetahui gejala dan tanda penyakit
|
|
4
|
Tempat
|
:
|
Laboratorium
Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
|
|
5
|
Hari/tanggal
|
:
|
Kamis, 2014
|
|
6
|
Nama
mahasiswa
|
:
|
Arifson
Yondang
|
|
7
|
No
absen/smtr
|
:
|
02/VB
|
|
8
|
Dosen/TPA
|
:
|
Ir. Heryanto. Ms/ Sari Megawati
|
II.
DASAR TEORI
Ilmu yang mempelajari tentang gejala (symptom) penyakit pada
tumbuhan adalah simptomatologi. Pada umumnya tumbuhan yang sakit akan
menunjukkan gejala yang khas dan dengan mudah gejala tersebut dapat dilihat
dengan mata tanpa alat bantu. Yang dimaksud gejala penyakit yaitu kelainan atau
penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukkan oleh tanaman sebagai akibat
dari adanya gangguan penyebab penyakitnya, apakah disebabkan oleh mikoorganisme
patogenik, virus ataukah oleh penyebab penyakit abiotik segingga akan lebih
memeudahkan dalam langkah – langkah yang tepat untuk melakukan usaha – usaha
pengendalian penyakit. Kadang – kadang terdapat gejala yang sama pada dua
tumbuhan yang berbeda bahkan terjadi gejala yang saling menutupi pada tumbuhan
inang yang sama sehingga akan sulit menentukan penyebab penyakitnya.
Dengan demikian, sering kali tidak cukup hanya memperhatikan
gejala saja dalam mendiagnosis penyakit secara cepat dan tepat. Apabila
kemampuan sel-sel tumbuhan untuk melakukan fungsi-fungsi fisiologisnya diganggu
oleh patogen atau faktor lingkungan tertentu, maka salah satu atau beberapa
dari fungsi fisiologisnya tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya sehingga
terjadi penyimpangan dari keadaan normal yaitu terjadi penyimpangan proses
fisiologi tanaman dan dapat dikatakan tanaman tersebut berpenyakit karena
tampilan atau penampakannya abnormal.
Gejala penyakit berhubungan erat dengan tanda penyakit.
Tanda penyakit adalah semua struktur pathogen yang terdapat pada permukaan
tanaman yang dapat dilihat secara makroskopis dan struktur tersebut berasosiasi
dengan tanaman yang sakit. Untuk mendiagnosis penyakit secara cepat dan tepat,
tidak hanya melihat dari gejala penyakit, tetapi juga melihat dari tanda
penyakitnya. Sehingga dapat dengan mudah menanggulanginya.
Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala: a). Gejala lokal,
yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas.
Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah,
akar). b). Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas,
bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus
mosaic, belang maupun layu. Gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu,
kerdil). (Fahmi, 2012).
III. ALAT DAN
BAHAN
1.
Alat
Alat
yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Mikroskop
b. Lup,
c. Obyek glass
d. Cover glass
e. Silet
2. Bahan
Sedangkan
bahan yang digunakan yaitu:
a. Bagian tanaman yang bergejala
b. Alkohol
c. Aquades
d. Kapas
e. Kertas tisu
IV. CARA KERJA
1.
Mengamati
gejala penyakit, kemudian menyebutkan ciri-ciri atau penampakkan fisiologis
dari gejala tersebut.
2.
Mengamati
secara mikroskopis penyebab penyakit dengan berdasarkan tanda yang tampak.
3.
Digambarkan
daun yang terkena gejala serangan
4.
Dicatat
jenis penyakit daun tersebut
V.
HASIL
Dari
hasil pengamatan mengenal gejala penyakit tanaman di Laboratorium Perlindungan
Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanaian (STPP) di Yogyakarta dapat dilihat
seperti dibawah ini:
A. Sampel Satu
1.
Nama bagian
tanaman yang diamati : Lidah Mertua
2.
Gejala Yang
Diamati : Busuk
Kering
3.
Tipe Gejala :
Nekrosis
4.
Nama
Penyakit :
Bercak Daun
5.
Penyebab
Penyakit :
Cendawan
6.
Gambar:
B. Sampel Dua
1.
Nama bagian
tanaman yang diamati : Asoka
2.
Gejala Yang
Diamati : Coklat,
Kehitaman ditengah daun
3.
Tipe Gejala :
Nekrosis dan hipoplasia
4.
Nama
Penyakit :
Bercak Daun dan klorosis
5.
Penyebab
Penyakit :
Cendawan
6.
Gambar:
VI. PEMBAHASAN
A. Sampel 1
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan di
Laboratorium Perlindungan Tanaman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertaninan (STPP)
di Yogyakarta, pada sampel 1 dengan jenis tanaman lidah mertua terdapat gejala
penyakit yang diamati. Gejala tersebut berupa buduk kering dengan tipe gejala
nekrois menyebar dai pinggir daun ketengah daun. Gejala ini disebabkan oleh
cendawan sehingga daun-daun yang terdiri sel-sel yang rusak dan mati. Nama
penyakit dengan gejala tersebut yaitu bercak daun, selain sel-sel daun rusak
dan mati, tanaman terserang bercak daun mempunyai warna yang berbeda dengan
sekitarnya, umumnya berwarna coklat atau hitam yang lama-kelamaan akan berubah
menjadi abu-abu keputihan. Bentuk bercak bermacam-macam, dapat berupa bintik,
bulat lonjong, garis, blur, dan lainnya. Pada penyakit-penyakit tertentu,
bercak daun dapat berupa lingkaran-lingkaran yang berselang-seling dengan warna
terang dan gelap.
B. Sampel 2
Sampel 2 tanaman yang diamati yaitu asoka.
Bercak daun yaitu leison setempat pada daun-daun terdiri dari sel-sel yang
rusak dan mati, sehingga warnanya berbeda dengan sekitarnya. Bercak coklat tua
dipermukaan daun. Bagian bercak menjadi coklat tua dikelilingi halo berwarna
jingga kekuningan. Panyakit ini dapat menhambat pertumbuhan bibit tetapi tidak
mematikan bibit. Bila cuaca lembab bercak coklat berubah manjadi bintik-bintik
kelabu. Bila dibiarkan lama-kelamaan akan menjadi lubang yang dapat dimasuki
organisme lain. Gejala klorosis adalah tidak terbentuknya klorofil atau kurang
berkembangnya klorofil, shingga tumbuhan atau daun berwarna kuning yang terdiri
atas warna campuran hijau, hijau muda atau kuning.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan:
1.
Untuk
mendiagnosa suatu penyakit tumbuhan tidak cukup dengan hanya memperlihatkan
gejala penyakit saja, akan tetapi juga perlu mengetahui dan memahami juga tanda
penyakitnya.
2.
Dengan
mengetahui tipe gejala dan tanda penyakit akan lebih memudahkan dalam
pengambilan langkah-langkah yang tepat untuk melakukan usah-usaha pengendalian
penyakit.
3.
Tanaman bisa
diaktakan sehat apabula tampilan atau penampakan dari tanaman tersebut normal
dan dapat menjalankan fungsi fisiologisnya denganlancar seuai dengan potensi
genetiknya.
4.
Tanaman yang
tidak dapat menjalankan fungsi fisiologisnya secara normal terdapat penampakan
yang ridak normal bisa dikatakan sebagai tanaman abnormal.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
1.
Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian. 2014. Laboratorium Perlindungan Tanaman. Yogyakarta.
2.
Agrios, G.
N. 1996. Ilmu penyakit tumbuhan. Gajah mada university press: yogyakarta.
3. http://sitimariyam626.wordpress.com/2013/06/22/mengenal-gejala-penyakit-dan-tanda-pada-tanaman/
4. http://annisarachmawati19.blogspot.com/2013/09/pengenalan-gejala-dan-tanda-tanaman.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar