.post-body img { width: 30px!important; height: 15!important; }

Sabtu, 24 Januari 2015

Pengamatan Agroekosistem



Laporan Praktikum
Mata Kuliah
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
Acara I
“PENGAMATAN AGROEKOSISTEM”


Disusun oleh :
ARIFSON YONDANG
Nirem:05.1.4.12.0370

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM  PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015

I.        Identitas
No
Identitas

Kegiatan
1
Matakuliah
:
Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan
2
Acara praktikum
:
Pengamatan agroekosistem
3
Tujuan
:
Mengetahui hubungan interaksi antar ekosistem setempat
4
Tempat
:
Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
5
Hari/tanggal
:
Kamis, 25 September 2014
6
Nama mahasiswa
:
Arifson Yondang
7
No absen/smtr
:
02/VB
8
Dosen/TPA
:
Ir. Heryanto. Ms/ Sari Megawati

II.      DASAR TEORI
A.  Pendahuluan
Pertambahan penduduk yang pesat menimbukan banyak masalah khususnya kebutuhan pangan yang mendesak untuk dicukupi, dan komoditas ini sangat tergantung pada kemampuan sumber daya alam. Tuntutas kebutuhan pangan meliputi kuatitas dan mengekploitasi sumber daya alam terus-menerus, keadaan demikian sangat membahayakan jika tidak diikuti pemeliharaan untuk kelestariannya.
Untuk memperoleh hasil pertanian guna mencukupi kebutuhan hidup manusia cenderung menggeser kesimbangan alam yang stabil seperti membudidayakan tanaman dengan varietas sefenis dalam skla luas sehingga terjadi homogenisitas yang tinggi, disamping itu diikuti dengna mesukan senyawa kimia seperti pupuk, pestisida. Usaha budidaya dengan cara demikian memberi tekanan seleksi yang sangat kuat kepada lingkungan sehingga mempercepat kerusakan alam.
Kemampuan produktivitas tanaman sangan tergantung daya dukung sumber daya alam, bagai peristiwa seperti tumbulnya ledakan serangan organisme pengganggu tanama (OPT), kebanjiran, kekeringan sebagai akibat labilnya komponem penyususnan keseimbangan alam.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelestarian longkungan dengan memnuhi kebutuhan bahan pangan yang berkwalitas serta aman yerhadap kesehatan, maka diperlukan kearifan dalam teknik budidaya tanaman.

B.   Agroekosistem
Pengertian agorekosistem sangat erat kaitannya dengan ekologi yang meberi dasar pengertian untuk mempelajari ilmu timbal balik antar organisme atau kelompok organismedengan lingkungannya, sedang sistem adalah suatu gejala saling pengaruh mempengaruhi atau interaksi atau saling ketergantungan antar komponem bagian secara teratur secara terus menerus sehingga membentuk satu kesatuan yang menyeluruh.
Suatu sistem alam terdiri dari bagian hidup dan bagian tidak hidup, dalam wujud masyarakat organisme (mahluk hidup) dan lingkungan tdak hidup dan saling berinteraksi bekerja sama membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem, sebagai contoh adalah hutan belantara, samudra, gurun pasir dan savana.
Agorekosistem bukan merupakan sistem yang dapat berdiri sendiri, tetapi tersusun dari banyak komponem yang dapat dikelompokan menjadi :
1.        Komponem anorganik, yakni komponem yang tersusun dari unsur kimia dan merupakan materi hidup seperti Carbon (C), Nitrogen (N), udara dan air.
2.      Komponem fisik, yakni komponem yang berpengaruh secara fisika seperti sinar matahari, suhu, kelembaban udar, angin, curah hujan dan unsur lain yang sangat mempengaruhi keadaan iklim atau cuaca.
3.      Komponem organik, yakni berasal dari sintesis unsur anorganik seperti protein lemak, ninyak pati yang merupakan penghubung dan kerangka faktor biotik dan abiotik.
4.      Kelompok produsen yakni kelompok organisme penghasil makanan seperti tumbuh-tumbuhan yang mensintensis unsur anorganik menjadi bahan organik.
5.      Kelompok konsumen yakni pemakai bahan yang dihasilkan oleh produsen seperti hewan atau kelompok yang mampu mencerna bahan organik.
6.      Kelompok perombak yakni penghancur atau pengurai senyawa kimia kompleks mejadi sederhana dari mahluk yang mati, sehingga sangat bermanfaat untuk produsen, kelompok ini umumnya berupa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.

C.   Ciri Agroekosistem
Kemponem agorekosistem sangat bervariasi saling berinteraksi dan tergantung sehingga memberi bentuk tersendiri karena tiap agroekosistem ditentukan banyak komponem penyusun dari hasil interaksinya.
1.     Stabilitas
Agroekosistem merupakan suatu ekosistem buatan sehingga tidak dapat berdiri sendiri secara terus menrus, untuk dapat berfungsi harus dibantu oleh campur tangan manusia dan diperukan masukan energi dari luar. Dengan demikian bersifat labil dibanding ekosistem alam, pengertian stabilitas relative karena suatu ekosistem akan selalu berubah dari suatu kestabilan dan kestabilan yang lain.

2.    Deversitas (Keanekaragaman)
Penyusunan ekosistem terdiri banyak komponem dan beragam, ekosistem yang memiliki keragaman komponem yang besar merupakan ekosistem yang stabil. Pada agroekosistem kebanyakan memiliki keragaman yang rendah dan mengarah keseragaman (homogen) dilihat dari spesies varietas dan genetisnya sehingga tidak dalam faktor yang optimum keseimbangannya, sehingga ekosistemnya tidak mantap.

3.    Produktifitas
Hasil yang diperoleh dari budidaya tanaman adalah bahan organik yang terbentuk dari proses fotosintesis, yang dipengaruhi tehnik budidaya dan masukan energi, makin tinggi energi yang digunakan akan makin tinggi produktivitasnya sampai pada titik jenuh yaitu ketidak seimbangan antar masukan dan keluaran energi.

4.   Daya lenting
Daya lenting merupakan kemampuan suatu ekosistem untuk memelihara dirinya dalam keadaan sehat terhadap pengaruh gangguan dari luar. Derajat daya lenting merupakan ukuran kemampuan sistem untuk dapat sehat kembali dari gangguan, dengan demikian menjadi ukuran dapat atau tidaknya produktifitas sistem tersebut bertopang secara berkelanjutan.

III.     ALAT DAN BAHAN
1.        Lup
2.      Alat tulis: kertas dan pensil

IV.    CARA KERJA
1.        Pengamatan langsung dilapangan
2.      Mengidentifikasi agroekosistem yang terjadi
3.      Mendiskusikan agroekosistem yang terlihat
4.      Penulisan hasil yang diamati.

V.      HASIL
A.  Ekosistem yang Diamati
No
Ekosistem
Gambar
1
Kebun terung

2
Kebun cabe

3
Kebun jagung

4
Kebun buah naga

5
Kebun pepaya


B.   Lokus yang Diidentifikasi
1.        Lingkungan
a.      Tanah
b.      Air
c.      Intensitas cahaya
d.      Suhu
2.      Manusia
-
3.      Tanaman
a.      Terung
b.      Cabe
c.      Jagung
d.      Buah naga
e.      Pepaya
4.      Organisme pengganggu tanaman
No
Organisme pengganggu tanaman
Gambar
1
Serangga


a.
Lalat buah


b.
Kupu-kupu


c.
Kutu kebul


d.
Rayap


e.
Walang sangit


f.
Belalang


g.
Semut

2
Gulma


a.
Teki


b.
Rumput daun lebar


c.
Rumput daun sempit


5.      Musuh alami
No
Musuh alami
Gambar
1
Tabuhan


Laba-Laba


Kepik


Lebah madu


Capung


VI.    PEMBAHASAN
Manusia membudidayakan tanaman dengan lingkungan yang sesuai untuk tanaman, seperti mengolah buah, irigasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.
Dengan adanya tanaman budidaya, menarik OPT untuk berkembang, OPT menarik mush alami sehingga terbentuk pemutusan rantai makanan yang saling berkaitan membentuk jaring-jaring makanan sehingga terbentuklan ekosistem.
Sistem kehidupan yang mencerminkan adanya penampilan populasi dari spsies yang berbeda, sehingga perubahan sistem kehifupan akan berpengaruh pada kehidupan organisme pengganggu tanaman dan musuh alami.

VII.   KESIMPULAN
Hasil identifikasi yang dilakukan dilahan sekolah tinggi penyluhan pertanian di yogyakarta merupakan salah satu contoh untuk mengamati agroekosistem yang akan diamati. Dari hasil pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap agorekosistem terdapat berbagai jenis ekosistem, mulai dari yang kecil (tidak dapat terlihat mata telanjang) sampai pada yang besar.

VIII. DAFTAR PUSTAKA
Hurutaji, H. 2008. Prinsip-prinsip dasar pengolahan jasad pengganggu tanaman, universtas brawijaya malang, hal 19.
Mangudiharjo, S 2006 perananm gulma dalam pengendalian hama secara hayati. Fakultas pertanian, UGM yogyakarta, hal 9
Untung, K 2006.penggunaan oestisida dan pengelolaan ekosistem pertanian, UGM. Yogyakarta,hal 10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar